Tuesday, December 12, 2006

Agro Wisata salak pondoh Jogyakarta

Salak pondoh merupakan tanaman unik, dengan bentuk pohon seperti bagian atas pohon kelapa sawit dengan sentuhan sedikit corak pakis, menjadi keunikan tersendiri bila disusun berjajar. Buahnya yang tumbuh di pangkal bawah, berbentuk kecil dengan daging buah yang kenyal serta tidak menempel dengan biji, juga rasanya yang sangat manis, menjadi nilai jual bagi buah ini.
Tahun 1958, Prof. Dr. drg Sudibyo yang masih duduk di bangku SMP telah menemukan cara pemindahan tanaman salak agar tidak mati. Setelah ia mampu mengembangkan salak pondoh di kebun orang tuanya, Sudibyo mengajak masyarakat setempat untuk ikut mengembangkannya. Penanaman salak pondoh yang harus mengorbankan tanaman lain awalnya mendapat penolakan keras. Melalui kegigihan, masyarakat mulai mengikuti jejaknya. Puncaknya pada tahun 1988 ketika Sudibyo memprakarsai berdirinya Agrowisata Salak Pondoh Turi.

Menikmati Suasana Alam
Menuju Agrowisata Turi, bisa melalui Jalan Palagan Tentara Pelajar atau dari Jalan Magelang. Memasuki kecamatan Turi, pemandangan pohon salak yang ditanam berjajar di bahu jalan menjadi sensasi nuansa pedesaan setelah melewati hamparan sawah dan kebun milik penduduk.
Jika lazimnya di halaman rumah ditanami pohon mangga atau rangkaian kebun mawar. Tidak demikian halnya dengan kawasan ini. Beberapa halaman rumah penduduk dijadikan sepetak kebun salak pondoh. Bahkan ada beberapa rumah yang dikelilingi tanaman salak pondoh dan hanya menyisakan sedikit jalan yang bisa dilalui mobil pick-up kecil.

Dalam perjalanan menuju Agrowisata, papan penunjuk yang bertebaran akan memudahkan menuju lokasi ini. Bahkan jika kebingungan, penduduk setempat akan dengan ramah memberikan arahnya.
Mengitari Taman Buah
Agrowisata Turi merupakan tanah seluas 27 hektar yang disulap menjadi kompleks taman salak pondoh, tempat bermain anak-anak, pemancingan dan kolam renang. Komplek wisata ini terletak di Kampung Gadung, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi Kabupaten Sleman.
Setelah menempuh perjalanan 25 km dari pusat kota Jogja ke arah utara, sebuah pintu gerbang bertuliskan Wisata Agro akan menyambut anda. Memasuki lokasi wisata yang mulai dibuka untuk umum pada tahun 1994 ini, pengunjung cukup membayar Rp. 8.000 dengan tarif ini, seorang pengantar akan menemani pengunjung mengelilingi taman salak, sebelum akhirnya bersantai di salah satu kebun untuk menikmati salak pondoh yang terkenal manis. Atau cukup membayar Rp. 2.000 jika hanya ingin melihat-lihat.
Terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan laut, suhunya sangat baik untuk pengembangan salak pondoh. Suasana sejuk masih terasa di area ini, memberikan kenyamanan ketika mengitari taman. Bahkan bila berjalan di antara pepohonan salak, akan terdengar desau angin seperti suara angin laut, serasa berjalan di desa pinggir pantai.
Salah satu andalan Agrowisata Turi adalah Kebun Nusantara. Tidak kurang dari 17 jenis tanaman salak bisa dijumpai di kebun seluas dua hektar tersebut. Mulai dari salak pondoh super, salak pondoh kuning, salak pondoh hitam, salak condet, salak manggala, salak gading, salak bali, salak semeru hingga salak tanonjaya.
Selain taman buah, disini juga terdapat taman obat-obatan. Tanamannya merupakan jenis ramuan tradisional seperti jahe, temulawak, blimbing wuluh, kencur dan bermacam lainnya yang terus dikembangkan.

Bersantai Dengan Keluarga
Pada saat libur, Agrowisata Turi bisa menjadi alternatif bersantai dengan keluarga. Memancing di tempat pemancingan, atau bermain perahu dayung di kolam yang terletak di samping kolam renang.
Menggelar tikar di samping kolam pemancingan, atau di pondokan yang berada di tengah kolam pemancingan. Membuka bekal dan menikmatinya bersama keluarga akan menjadi piknik yang menyenangkan. Sambil menatap birunya langit dan burung yang sesekali melintas, atau riak air yang melingkar ketika ikan muncul ke permukaan.
Sekali waktu, sempatkanlah mengunjungi Agrowisata Turi di penghujung tahun. Selama bulan november dan desember, kawasan ini sedang panen raya. Salak-salak kecil dan kenyal dengan rasa yang manis menghiasi pohon-pohon salak betina.
Jika ingin membawa sedikit oleh-oleh, koperasi Agrowisata Turi menyediakan beraneka ragam makanan khas. Salah satunya adalah keripik salak yang merupakan salah satu terobosan dari drg. Sudibyo untuk menanggulangi kelebihan produksi salak. Keripik ini berasal dari salak pondoh yang dikeringkan, selanjutnya dibuat keripik. YogYES sempat mencicipi salak ini yang rasanya cukup menyegarkan.
Untuk salak pondoh sendiri, di sepanjang jalan Turi, begitu banyak penduduk yang menjual buah ini. Harganya berkisar Rp. 2.500 hingga Rp. 3.000 perkilo bila sedang musimnya, namun bisa mencapai Rp. 4.000 hingga Rp. 5.000 perkilo jika sedang tidak musim.



Begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Jogja, tetapi jika memilih berwisata sambil bersantai bersama keluarga, dan menikmati manisnya buah salak di tengah kebun yang rindang, Agrowisata Turi akan menjawab keinginan itu. (YogYES.COM)



Naskah & Photo: R. Syah

Artistik: Sutrisno

Copyright © 2006 YogYES.COM

Hotel dekat Agrowisata-Turi

Tidak ada data

Biro wisata ke Agrowisata-Turi

Best-Travelnet

Kami tahu lebih tentang Yogyakarta. Mitra anda untuk menikmati candi Borobudur, Prambanan dan objek wisata lainnya seperti Gunung Merapi dan golf. Berpengalaman dalam melayani reservasi hotel, kursus membatik dan perak, wisata desa dan perjalanan darat.

Tempat Menarik Lain

Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Mencari Ketenangan Hati dan Berkah

Alun-Alun Kidul yang disimbolkan dengan gajah yang berwatak tenang menawarkan paket wisata untuk menenangkan hati, menghangatkan malam dengan ronde dan bajigur, serta mencari berkah lewat Masangin.

Angkringan Lik Man, Menikmati Malam di Yogyakarta bersama Kopi Joss

Angkringan Lik Man dikelola oleh putra Mbah Pairo, penjual angkringan pertama di Yogyakarta. Memiliki minuman khas Kopi Joss, angkringan ini pernah menjadi tempat melewatkan malam sejumlah tokoh terpandang di Indonesia.

Adisutijpto, Bandara Internasional di Yogyakarta

Bandara Adisutjipto yang luasnya mencapai 88.690 m2 kini telah dikukuhkan sebagai bandara internasional. Bandara yang terletak di Maguwo ini menyimpan cerita kegembiraan sekaligus duka.

Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta

Pasar Beringharjo telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758. Tawarannya kini kian lengkap; mulai dari batik, jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu.

Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Bantul

Pasar Seni Gabusan yang menampung 444 pengrajin telah menjadi surga kerajinan Bantul. Dilengkapi dengan pusat informasi, secara bertahap pasar ini akan menampung 8015 unit kerajinan dari seluruh Bantul.

Kaliurang, Plesir ala Nyonya dan Meneer

Menikmati pesona alam di ujung utara Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis ala nyonya dan meneer Belanda tempo doeloe di Kaliurang yang terletak di kaki Gunung Merapi.

Kasongan, Memburu Keramik di Pemukiman Kundi

Melihat lebih dekat pembuatan kerajinan keramik yang telah diwariskan turun-temurun sambil memburu koleksi-koleksi indah hasil keahlian tangan.

Kampung Kauman, Pesona Perjuangan Islam

Kampung Kauman yang kecil ternyata menyimpan pesona yang besar. Mulai dari perpustakaan Mabulir yang merakyat hingga Masjid Agung seluas 13.000 m2. Pesonanya telah melahirkan sejumlah tokoh Islam terpandang di Indonesia.

Kotagede, Menikmati Pesona Kota Tua

Menyisihkan sedikit waktu menghampiri sebuah kota tua peninggalan Kerajaan Mataram Kuno sambil berburu kerajinan perak dan menikmati kelezatan Sate Karang

Kraton Yogyakarta, Pusat Jagad Raya

Terletak di tengah poros utama yang membujur dari utara ke selatan, serta poros sekunder dari timur ke barat. Dikelilingi barisan pegunungan yang disebut Cakrawala sebagai tepian jagad.

Malioboro, Bernostalgia di Surga Cinderamata

Menyusuri jalanan sepanjang satu kilometer tentunya akan sangat melelahkan, tapi cerita kenangan dari bangunan tua dan taburan cinderamata akan mengobatinya.

Masjid Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakarta

Masjid Kotagede yang usianya lebih tua dibanding Masjid Agung Kauman memiliki perangkat unik berupa mimbar khotbah dengan ukiran indah, bedug yang usianya sudah ratusan tahun, serta tembok berperekat air aren.

Dusun Mlangi, Wisata Religius Islami

Kampung Mlangi akan menyapa ketika anda haus kebutuhan spritual lewat masjid yang berusia ratusan tahun hingga pesantren yang legendaris.

Ngasem, Pasar Burung Tertua di Yogyakarta

Pasar Ngasem yang sudah ada pada tahun 1809 menjadi pasar burung tertua di Yogyakarta. Pasar yang juga menjual ular, ikan hias, jajanan pasar yang khas ini merupakan tempat bangsawan membeli burung peliharaan.

Pabrik Tegel Kunci, Mengenal Produksi Ubin-Ubin Klasik

Sebuah pabrik legendaris yang ikut ambil bagian dalam produksi simbol kemewahan masa lalu dan kini. Berdiri sejak tahun 1929, Pabrik Tegel Kunci menghasilkan ubin-ubin klasik yang turut menghiasi lantai Kraton Yogyakarta.

Pasar Klithikan Yogyakarta, Berburu Barang Bekas dan Unik

Telah dikenal sejak 1960-an, Pasar Klithikan menawarkan lebih dari barang bekas biasa, tetapi juga kualitas dan keunikannya beserta keakraban nuansa pasar.

Pabrik Cerutu Taru Martani, Legenda Cigar van Java

Taru Martani yang berdiri sejak tahun 1918 menawarkan paket wisata berharga bagi anda, terutama para pecinta tembakau. Anda bisa melihat langsung proses produksi cerutu linting tangan bermutu sekaligus membelinya 'fresh from the fabric'

Pabrik Gula Madukismo dan Besi Jembatan Sungai Kwai di Thailand

Perasaan takjub akan menghinggapi anda ketika mengunjungi pabrik yang berdiri tahun 1955 in. Madukismo tak hanya legendaris karena usia tuanya, tapi juga karena besi bekasnya digunakan untuk membangun Jembatan Kwai yang legendaris.

Prawirotaman, Kampung Batik dan Penginapan Yang Mendunia

Kampung Prawirotaman memiliki sederet penginapan terjangkau yang kebanyakan masih dikelola oleh satu keturunan. Kawasan berpredikat 'kampung internasional' ini pernah menjadi markas pejuang kemerdekaan hingga usaha batik ternama.

Istana Ratu Boko, Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian

Istana Ratu Boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan yang bisa dikatakan termegah di jamannya itu dibangun oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur.

Sosrokusuman, Dari Penginapan Murah Hingga Wayang Kancil

Kampung Sosrokusuman bukan cuma penyedia penginapan terjangkau. Kampung yang menghubungkan Jalam Malioboro dengan Jalan Mataram ini juga memiliki pesona lain seperti wayang kancil, mural dan pusat oleh-oleh.

Sosrowijayan, Kampung Turis di Pusat Kota Yogyakarta

Sosrowijayan merupakan kampung turis kedua paling terkenal setelah Prawirotaman. Terletak di pusat kota Yogyakarta, kampung ini menawarkan penginapan terjangkau sekaligus bangunan hotel kuno, studio dan kursus batik hingga bookshop.

Stasiun Tugu, Salah Satu Pemberhentian Kereta Tertua di Indonesia

Stasiun Tugu yang mulai menjadi pemberhentian kereta api sejak tahun 1887 ternyata juga memiliki potensi wisata. Anda bisa menikmati arsitektur bangunan tua yang megah, mengamati detail lokomotif, derek tua dan senja yang eksotik.

Tamansari

Berkunjunglah ke Tamansari. Anda akan merasakan nuansa masa lalu yang unik di dalamnya.

Giwangan, Terminal Tipe A Terbesar di Indonesia

Terminal Giwangan sejak 2 tahun lalu telah menggantikan Terminal Umbulharjo. Terminal tipe A terbesar di Indonesi ini merupakan tempat singgah bis dari seluruh kota besar di Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Wanagama, Oase di Perbukitan Kapur

Kembali ke alam, mendengar kicauan burung atau melihat rusa yang bersantai di padang rumput di Hutan Wanagama yang menjadi oase di perbukitan kapur, mampu menghadirkan kedamaian di dalam hati.

Jogja

Peta Jogja

Kalender Wisata

Tour de Djokdja

Obyek Wisata

Beach

Candi (Temple)

Museum-and-Monument

Places-of-Interest

Pagelaran Seni

Wisata Alternatif

Hotel Bintang

Hotel Melati

Restoran & Kafe

Biro Wisata

Layanan Lain

Pemasok Furnicraft

Eksportir Furnicraft

Mitra & Sahabat

Tentang YogYES.COM

 

No comments: