Tuesday, December 12, 2006

Agro Wisata Kebun Teh Tambi Wonosobo Jawa tengah

Membuang Stres Di Kebun Teh Wonosobo

Teh adalah jenis minuman paling populer tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Di beberapa negara, seperti Jepang dan Inggris bahkan ada upacara minum teh yang sudah mentradisi ratusan tahun lamanya.
Meski teh merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari namun tak banyak orang tahu bagaimana wujud tanamannya, proses mengolah daun-daun teh sampai siap diseduh dan jenis-jenisnya. Padahal dibalik segelas teh yang hampir setiap hari kita minum tersimpan hal-hal yang sangat menarik terutama dikaitkan dengan kepariwisataan.
Kebun teh umumnya terhampar di wilayah pegunungan berhawa sejuk sehingga layak menjadi obyek wisata. Hamparan tanaman teh yang menghijau di kaki gunung yang berbukit-bukit laksana permadani hijau menutup persada sungguh sangat menyejukkan mata yang memandangnya.
Hamparan kebun teh nampak hijau menutupi bumi karena perdu-perdu teh ditanam berbaris rapat dengan jarak antar tanaman sekitar 80 cm. Dengan pemangkasan pucuk-pucuk daun yang teratur tanaman teh akan selalu tampak subur.
Karena keindahan panorama dan hawanya yang sejuk perkebunan teh sejak jaman Belanda dulu sering menjadi tempat tetirah atau peristirahatan orang-orang kaya. Mereka membangun rumah-rumah peristirahatan di tengah perkebunan teh sebagai tempat berlibur di saat-saat tertentu.
Belakangan, kira-kira 20 tahun terakhir ini seiring kampanye jantung sehat perkebunan teh menjadi tempat favorit untuk lokasi jalan sehat sambil berwisata. Dari sini kemudian muncul istilah tea walk, yaitu jalan-jalan santai di kebun teh yang selain untuk kesehatan jantung sekaligus menikmati keindahan panoramanya.

Kebun Teh Tambi
Berwisata ke perkebunan teh atau agrowisata kebun teh sebenarnya tak hanya monopoli Jawa Barat dengan tea walknya di Puncak yang terkenal itu. Propinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo ternyata juga memiliki agrowisata kebun teh yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Berada di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan laut perkebunan teh Wonosobo memiliki luas sekitar 830 hektare. Dengan areal seluas itu yang terbagi dalam tiga unit pengelolaan para wisatawan memiliki keleluasaan untuk menikmati panorama kebun teh Wonosobo sepuas-puasnya. Bagi yang ingin ber tea walk ria dijamin kaki akan lemas dan jantung terpacu saat mengitari perkebunan teh ini.
Salah satu unit pengelolaan perkebunan teh tersebut yang paling menarik dikunjungi adalah yang terletak di Desa Tambi, berada di lereng barat daya Gunung Sindoro. Untuk mencapai lokasi ini tidaklah sulit, bisa menggunakan motor, mobil pribadi atau angkutan umum dari kota Wonosowob yang berjarak sekitar 20 Km ke arah tenggara.
Udara yang melingkupi kebun teh Tambi selain amat segar juga terasa sejuk sekali. Suhu terendah sekitar 15 derajat Celsius, bahkan pada saat-saat tertentu mencapai 10 derajat Celcius. Bagi yang hanya ingin jalan-jalan menikmati keindahan panorama silakan mengitari areal perkebunan teh ini. Hijaunya hamparan kebun teh dengan latar belakang Gunung Sindoro yang menjulang pasti akan menyegarkan mata dan menenteramkan hati. Inilah tempat yang tepat untuk membuang stres, sejenak melepas beban pekerjaan dan masalah sehari-hari.

Para wisatawan yang ingin mengerti seluk-beluk teh juga bisa bertanya kepada pemandu wisata dari PT Tambi yang dengan senang hati akan menjelaskannya. Mulai dari budidaya tanaman teh, pengolahan daun-daun teh, jenis-jenis teh sampai pemasarannya.
Lebih dari itu khususnya bagi para pria masih ada pemandangan tambahan yang tak kurang menariknya dari hamparan kebun teh itu sendiri. Yakni dara-dara ayu putri Wonosobo asli yang sedang memetik teh.

Acara Penunjang
Kawasan agrowisata Tambi sebagaimana tempat-tempat wisata lainnya juga dilengkapi dengan acara-acara penunjang untuk membuat para wisatawan merasa betah. Di tengah kehijauan hamparan tanaman teh para wisatawan dapat menggelar tikar, menikmati suguhan minuman teh asli dengan makanan kecil khas Wonosobo seperti keripik jamur dan kacang koro goreng.
Kalau ingin bersantap yang agak "berat" wisatawan boleh pesan Mie Engklok yang juga khas Wonosobo dan sat daging sapi. Mie Engklok merupakan campuran dari mie, kubis dan kucai yang dimasak setengah matang yang disiram adonan pati sehingga mirip bubur.

Jika seharian dirasa belum cukup untuk mereguk keindahan dan kesejukan perkebunan teh di Tambi para wisatawan bisa memperpanjang waktu dengan menyewa penginapan yang dibangun di situ. Saat ini di areal perkebunan teh Tambi telah dibangun beberapa bungalow atau semacam pondoh indah. Setiap unit bungalow terdiri atas tiga kamar tidur, dapur dan ruang tamu. Tarif sewanya hanya 160 ribu rupiah perhari yang bisa menampung sekitar 10 orang. Cukup murah karena perorang hanya membayar 16 ribu rupiah.

Dengan menginap di bungalow tersebut wisatawan tak hanya puas menikmati keindahan panorama perkebunan teh Tambi di siang hari, tapi juga merasakan suasana malamnya. Bagaimana kabun yang laksana tirai sutera menutup areal perkebunan di sore hari dan sunyi malam bisa dilihat dan dirasakan.

Dalam waktu dekat ini pengelola agrowisata perkebunan teh Tambi akan melengkapi kawasan wisatanya dengan menyediakan kuda-kuda tunggangan yang bisa disewa wisatawan. Kalau ini terwujud nanti kepuasan wisatawan tentu akan lebih besar, mereka bisa membayangkan dirinya seperti para pemilik perkebunan yang tengah memeriksa kebun tehnya dengan naik kuda puluhan tahun lalu.

 

No comments: